
Misteri Hilangnya Kapal USS Cyclops di Segitiga Bermuda, 309 Orang Meninggal
Dalam pelayaran itu, terdapat 309 jiwa berada di dalam Kapal USS Cyclops baik awak kapal maupun penumpang. Kapal milik Angkatan Laut AS itu dinyatakan hilang secara misterius.
Eastjourneymagz.com– Pada tahun 1918 sebuah kapal Amerika Serikat (AS), Kapal USS Cyclops, mendadak menghilang.
Kapal milik Angkatan Laut AS yang terkenal tangguh itu tidak pernah kembali dari lautan setelah dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda.
Pasca insiden itu, muncul begitu banyak spekulasi mengenai misteri kehilangan kapal USS Cyclops ini. Tidak ada suatupun bukti mengenai kapal itu, entah serpihan-serpihan tubuhnya atau bekas baju para awak kapal.
Banyak yang mengira kapal itu ditelan monster, atau juga bahkan disandera oleh makhluk luar angkasa atau alien.
Pelayaran Terakhir USS Cyclops
Kapal USS Cyclpos memiliki ukuran yang begitu besar dengan panjang 522 kaki atau 159 meter dan berat 12 ribu ton. Kapal ini menampung banyak arang batu yang digunakansebagai bahan bakar untuk armada perang AS selama Perang Dunia I.
Sebelum menjadi aset berharga AS dalam berlangsungnya perang untuk membawa tentara dan logistik perang, kapal ini berlayar ke beberapa titik sejak 1910. Kapal bergerak ke Baltik, Karibia hingga Meksiko.
Selain itu, kapal ini mengirimkan batubara ke seluruh dunia dan juga membawa para pengungsi.

Cyclops bertugas membawa kargo curah antara AS dan Brasil pada tahun 1918. Kapal itu mulai perjalanan dari pangkalan laut Norfolk pada 8 Januari 1918 menuju Rio de Janeiro untuk mengangkut batu bara.
Kapal itu tiba di sana beberapa Minggu kemudian tepatnya 28 Januari. Di sana kapal bersandar selama dua Minggu untuk diisi dengan 10 ribu ton bijih mangan.
Sebulan kemudian, 18 Februari 1918 Kapal kembali ke Baltimore, AS melewati Bahi. Dalam kapal tersebut terdapat 309 penumpang dan awak kapal.
Dalam perjalanan ke sana, ternyata kapten kapal Komandan Worley mengubah jalur perjalanan. Ia mengarahkan kapal menuju Barbados terlebih dahulu untuk mendapatkan pasokan batubara sebelum ke Baltimore.
Padahal muatan kapal sudah sangat penuh dan tentu saja bisa berakibat fatal bagi kapal ketika ditambahi beban.
Gottschalk, Konsulat Jenderal AS untuk Rio de Janeiro yang ikut dalam rombongan tersebut meminta agar tidak usah mengambil batubara tambahan. Ia mengingatkan bahwa muatan kapal sudah penuh.
Namun tidak demikian dengan sang kapten, ia tetap ngotot mengerahkan kapal ke Barbados dan mendapatkan banyak tambang dari sana.
yang ikut rombongan kapal, menilai tak perlu mengambil batu bara tambahan. Namun sang kapten kapal keras kepala, tetap melanjutkan perjalanan untuk menambah muatan kapal. Beberapa pekan di Barbados, para awak kapal mengeruk banyak tambang.
Detik-Detik Menghilang
Setelah beberapa Minggu di Barbados, kapal mulai berjalan lagi untuk kembali ke Baltimore. Namun saat itu kondisi kapal mengalami penurunan karena kerusakan sebelumnya pada mesin kanan kapal pada awal pelayaran. Kapal bergerak lebih lambat 10 knot ketika meninggalkan Barbados menuju Baltimore.
Pada awalnya semua baik-baik saja. Namun itu semuaberubah, pada tanggal 3 Maret 1918 kapal itu mengirimkan telegram terakhirnya. “Cuaca baik, semua berjalan lancar,” begitu bunyi pesan yang sederhana itu.
Upaya untuk berkomunikasi dengan kapal tersebut tidak berhasil dan kapal dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda, merupakan area laut imajiner yang menghubungkan 3 wilayah yaitu Bermuda, San Juan – Puerto Rico, dan Miami di AS.
Dalam pelayaran itu, terdapat 309 jiwa berada di dalamnya baik awak kapal maupun penumpang. Kapal milik Angkatan Laut AS itu dinyatakan hilang secara misterius. Tidak ada satupun bukti keberadaan kapal tersebut setelah dalam pencarian yang dilakukan pihak AS.
Menurut Naval Historical Foundation, insiden ini termasuk “hilangnya nyawa terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat dari kapal perang berlambung baja buatan AS di mana tidak ada bukti langsung mengapa itu terjadi, kapan itu terjadi, atau bagaimana tepatnya itu terjadi”.
Berbagai Spekulasi

Misteri tenggelamnya kapal USS Cyclops ini memunculkan berbagai spekulasi dan teori-teori tentang tenggelamnya kapal ini. Hal ini karena berbagai upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Hanya diketahui kapal itu terakhir kali berada di Segitiga Bermuda.
Kapal-kapal yang lain saat mengalami tenggelam pasti meninggalkan jejak entah badan kapal yang karam, serpihan-serpihan kapal jika hancur atau tubuh-tubuh manusia yang ikut tenggelam.
Ada yang mengatakan kapal ini terlalu membawa banyak muatan. Akibatnya mesinnya rusak sehingga tenggelam.
Namun ada juga yang mengira bahwa ada pelibatan makhluk halus, monster, lokasi Atlantis dan dunia lain yang menyebabkan menghilangnya kapal tersebut secara misterius.
Para pengagum teori alien juga memberi komentar atas insiden tersebut bahwa kemungkinan kapal tersebut menghilang setelah serangan makhluk asing atau alien.
Ada pula teori yang mengungkapkan di daerah Segitiga Bermuda rentan terhadap badai tak terduga seperti gelombang Gulf Stream yang menghantam kapal tersebut tanpa meninggalkan jejak.
AL AS menyebut faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat disebut Gulf Stream. Sebelum telegraf, radio dan radar ditemukan, pelaut tidak tahu ada badai atau angin topan berada di dekatnya.
USS Cyclops sampai saat ini menjadi misteri. Bahkan ada begitu banyak yang masih setia untuk melakukan pencarian terhadap kapal ini.
Dengan spekulasi yang dimiliki oleh masing-masing mencoba untuk mengetahui kapal AL AS yang menghilang secara misterius ini.
Sampai saat ini memang tidak ada bukti-bukti menghilangnya kapal ini. Tidak ada serpihan-serpihan yang tertinggal kecuali pesan terakhir “Cuaca baik, semua berjalan lancar,” padahal saat itu semua tidak baik-baik saja.