Ribuan Pengunjuk Rasa Geruduk Parlemen hingga Rumah Netanyahu
Eastjourneymagz.com–Ribuan pengunjuk rasa memenuhi jalan Yerusalem dan melakukan aksi di depan depan Knesset, parlemen Israel, hingga kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin, 17 Juni 2024.
Pengunjuk rasa mendesak untuk mengadakan Pemilu baru dan pembebasan sandera oleh Hamas.
Mereka membawa poster dan spanduk anti pemerintah yang berisi keritikan terhadap PM Netanyahu yang dianggap ‘payah’.
Reuters melaporkan, mereka memprotes Netanyahu yang tidak mampu menangani isu-isu penting seperti mempromosikan rancangan undang-undang militer yang mengecualikan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer.
Pengunjuk rasa juga mengkritik keras cara PM Israel itu menangani peperangan dengan Hamas di Gaza dan dengan Hizbullah di Lebanon.
Mereka melakukan aksi setelah Benny Gantz dan Eisenkot keluar dari koalisi. Keduanya adalah mantan jenderal berhaluan tengah.
“Proses penyembuhan bagi Israel dimulai dari sini,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Oren Shvill.
Ia juga menyinggung soal Benny Gantz dan Eisenkot yang keluar dari koalisi.
“kami melanjutkan proses ini dan mudah-mudahan pemerintah segera mengundurkan diri,” imbuhnya.
Geruduk Kediaman Netanyahu
Tidak puas melakukan aksi di depan parlemen, masa merengsek menuju kediaman kediaman Netanyahu.
Masa yang sudah marah dengan kebijakan Netanyahu dibiarkan polisi melakukan unjuk rasa.
Namun, tensi mulai meningkat setelah mereka menerobos penghalang yang dibuat polisi untuk menggeruduk Netanyahu.
Mereka memblokir jalanan sempat menyalakan api, membuat polisi terpaksa membubarkan aksi masa. Bentrok antara polisi dan demonstran tidak terelakan.
Sebanyak sembilan orang ditangkap dengan tuduhan menyerang polisi yang bertugas.
koordinator aksi menuduh aparat kepolisian bertindak atas perintah Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, yang mengawasi kepolisian dan sangat kritis terhadap demonstrasi antipemerintah.
Diketahui, Kelompok-kelompok oposisi mengumumkan protes jalanan selama sepekan, mencakup pemblokiran jalan raya dan demonstrasi massal.
Kondisi tersebut terjadi setelah mundurnya Benny Gantz dan Gadi Eisenkot dari pemerintahan Netanyahu.