
Apa Itu Pride Month yang Ramai di Media Sosial dan Apa Kaitannya dengan LGBT?
![]() |
Foto Britannica.com |
Eastjourneymagz.com—Beberapa hari terakhir ramai sekali di media sosial mengunggah soal Pride Month. Di
twitter hashtag #pride month sangat trending.
Unggahan warganet diikuti dengan gambar pelangi entah sebuah foto atau video.
Apa sebenarnya Pride Month?
Pride Month jatuh pada bulan Juni dan menjadi momen yang spesial bagi Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT).
Karena itu, LGBT di seluruh dunia merayakan bulan spesial ini dengan berbagai cara.
Pride Month tidak muncul begitu saja melainkan memiliki perjalanan yang panjang. Bahkan Pride Month merupakan sebuah perayaan kemenangan bagi LGBT.
![]() |
Foto Fwweekly.com |
Bagaimana Bisa?
Dalam perjalanannya LGBT merupakan kelompok yang menjadi korban diskriminasi. Ada banyak negara yang tidak mengakui kelompok LGBT bahkan memerangi kelompok LGBT.
Tidak sedikit negara yang memiliki regulasi yang keras terhadap kelompok LGBT. Akibatnya kelompok LGBT menjadi kelompok yang rentan.
Meski demikian kelompok LGBT tidak menyerah. Bahkan para relawan dan aktivis terus mengadvokasi dan memperjuangkan kelompok ini agar diterima oleh negara.
Para aktivis menilai bahwa diskriminasi terhadap LGBT merupakan serangan terhadap gender sehingga butuh pendampingan.
Mengingat kelompok LGBT merupakan kelompok minoritas yang memiliki orientasi gender yang berbeda pada pandangan masyarakat pada umumnya. Karena itu mereka rentan ditolak dimana-mana.
Kerusuhan Juni 1969
![]() |
Foto Indonesia Tatler |
Kelompok LGBT dan para aktivis yang mengadvokasi kelompok ini memiliki kisah bersejarah pada Juni 1969.
Kelompok LGBT dan Relawan mengalami bentrok dengan polisi tepatnya pada 28 Juni 1969 yang terletak di The Stonewall Inn, Greenwich Village.
The Stonewall Inn merupakan sebuah bar yang terkenal di sana dimana kelompok LGBT bisa berinteraksi dengan bebasnya. Tempat ini sangat bebas bagi LGBT yang melakukan pesta dan bersenang-senang.
Akan tetapi pada hari itu menjadi berbeda. Polisi setempat menangkap pegawai bar dengan alasan menjual minuman keras. Tidak hanya itu polisi juga menyiksa para penjaga bar.
Sementara itu pengunjung yang notabene LGBT juga mengalami kekerasan dari aparat keamanan setempat. Mereka dipaksa untuk mengidentifikasi gender mereka sesuai dengan aturan pemerintah saat itu.
Kerusuhan di The Stonewall Inn berlangsung lama yakni 5 hari. Kerusuhan tersebut melibatkan 600 orang.
Setelah kerusuhan tersebut bar sempat ditutup lalu dibuka pada tahun 1990. Bar tersebut tetap eksis hingga saat ini dan memiliki tagline “Where Pride Begin”.
Presiden Barack Obama mendirikan monumen untuk memperingati peristiwa ini pada 2016 silam.