Bagaimana Wisata Bali Bangkit dari Covid-19, Bangun Kepercayaan Wisatawan


Ubud Bali// Foto misstourist.com

Eastjourneymagz.com–Bali yang sebagian besar menggantungkan diri pada sektor wisata oleh karena itu, Pelaku wisata di daerah ini yang terpukul selama masa pandemi corona (Covid-19). Mewakili Pelaku UMKM di Ubud, Bali, Wayan Sudarmaja mengisahkan bagaimana memulihkan wisata di Bali.

Sebagaimana dilaporkan CBNBC dalam bincang “Bangkit dari Covid-19: Sinergi Pemerintah Daerah dan UMKM”, Wayan mengungkapkan pelaku wisata Bali mengedepankan protokol kesehatan untuk mengendalikan Covid-19. Hal itu dilakukan mulai dari cuci tangan hingga pemberlakuan kuota.

Baca Juga: Lombok Terpilih Sebagai Salah Satu Destinasi Terpopuler di Asia 2020 Versi TripAdvisoSitus

“Kami sebagai praktisi apapun aturan pasti kami lakukan. Sediakan alat cuci tangan kami lakukan. Kursi saya 100 harus dibuat 50 sudah kami lakukan. Masalahnya kalau nggak ada tamu yang datang, siapa yang beli,” kata dia Senin (26/10).

Wayan membeberkan karakteristik wisata Ubud berbeda dengan wisata lainnya di bali seperti Kuta, Legian hingga Sanur.

“Orang datang ke Ubud karena ingin melihat pemandangan,” akunya.

Oleh karena itu, Wayan meminta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan agar wisata Bali, khususnya Ubud cepat pulih. Ia mencontohkan bagaimana pemerintah memberi bantuan kepada koperasi arak, berupa air yang melimpah.

“Tapi tidak sampai ke petani. Ini problem lagi. Petani buah misalnya. Buah datang dari Malang, Janur dari Banyuwangi. Lukisan dari Jawa Barat. Tapi itu bagus biarlah Ubud jadi pasarnya teman-teman seluruh Indonesia,” katanya.

“Untuk petani buah, Goal nya sampai marketing. Petani cuma bisa tanam petik,” imbuhnya.

Baca Juga: Liang Bua Manggarai Masuk dalam 8 daftar Nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020

Sementara itu Dirjen administrasi kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal membeberkan strategi pemerintah dalam hal ini mengacu pada gas dan rem. Menurutnya apabila penanganan Covid-19 di suatu wilayah berhasil direm, ekonomi akan di gas.

“Kalau ada daerah merah, kita rem. Pergerakan masyarakat kita atur. Tindakan hukum diperketat,” kata dia.

Ia menambahkan wisata Bali yang terdiri atas tiga kategori yakni wisata lokal, mancanegara dan konvensi atau rapat.

“Wisatawan internasional sangat tergantung kepada kepercayaan. Makin bagus penanganan Covid-19 di Bali, yang ditunjukkan dengan zona kuning hijau, makin disiplin makin percaya,” bebernya.

“Konvensi agak kurang, sekarang berhenti dilarang berkumpul. Tinggal lokal, sekarang bergerak 30% kalau Bali mungkin pelan mudah-mudahan bisa lebih baik saya kira begitu,” imbuhnya.

Diketahui selama masa Covid-19 seluruh tempat wisata ditutup oleh pemerintah. Selain itu hotel, restoran hingga kafe juga ikut ditutup. Bahkan rute penerbangan juga turut terganggu.

Baca Juga: Ini 7 Tempat Wisata Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Ini 7 Tempat Wisata Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi
Next post Simak: Garuda Indonesia Terapkan Kebijakan Stimulus Subsidi Pjp2u Pada Komponen Tarif Tiket Pesawat