BPIP Menggandeng 2 Kampus Besar dan NGO di Yogyakarta untuk Mengkaji Toleransi di Indonesia
Eastjourneymagz.com– Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama dua perguruan tinggi dan NGO menandatangani Nota kesepahaman (MoU) tentang Pemajuan Toleransi, Kebhinekaan dan Kebebasan Beragama di Indonesia yang berlangsung di Balairung UGM, Yogyakarta, Sabtu (13/6/2020). Tiga lembaga besar yang digandeng BPIP diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
Kepala BPIP Yudian Wahyudi menjelaskan kerjasama keempat lembaga besar tersebut akan ditindaklanjuti. Menurutnya Negara sangat membutuhkan keempat lembaga ini.
“Kerja sama ini ke depan segera kita tindaklanjuti. Negara ini sudah sangat membutuhkan partisipasi kita dari berbagai aspek dan tingkatannya,” kata dia.
Ia mengakui bahwa penandatanganan MoU tersebut merupakan inisiatif keempat lembaga besar tersebut untuk membumikan nilai-nilai Pancasila, memajukan toleransi, kebhinekaan dan kebebasan beragama di Indonesia.
Ia menambahhkan tujuan dari kerja sama ini adalah pembinaan ideologi Pancasila, memproduksi pengetahuan melalui riset dan kajian baik kualitatif maupun kuantitatif untuk menghasilkan pengetahuan baik yang bersifat pengembangan pengetahuan (knowledge generation) dan penyelesaian masalah (problem solving).
“Ini juga untuk mendukung penguatan kapasitas guru pendidikan agama Islam untuk memajukan pendidikan agama Islam yang toleran dan inklusif, memperkuat kapasitas dosen agama Islam di perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta untuk memajukan pendidikan agama Islam toleran dan inklusif,” bebernya
“Ini juga akan menyelenggarakan forum tahunan toleransi untuk berbagi pengetahuan, memajukan kebijakan dan memperkuat jaringan kerja (peer learning, peer sharing,” imbuhnya
Kerjasama ini kata dia juga akan melakukan pendampingan dan sosialisasi daerah toleran baik di tingkat insritusi pemerintah dan masyarakat biasa. Nantinya setiap pihak ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan konkreet.
Lebih lanjut ia menjelaskan MoU ini berlaku selama tiga tahun dan akan ada pengendalian dan evaluasi secara reguler dan bertahap, sehingga tercapai kesinambungan untuk dapat mangakselerasi pembumian Pancasila.
Sementara itu Rektor UGM Panut Mulyono menyambut baik kerja sama itu, dan berharap nantinya dapat diisi dengan pengembangan atau kajian secara akademis terkait Pancasila.
Ia mengharapkan agar secara keilmuan Pancasila akan terus bertumbuh dan dibuat refrensi.
“Agar secara keilmuan Pancasila terus tumbuh dan bisa dibuat referensi kalau pun tidak diadopsi bangsa lain di dunia,” kata dia.