Makepung Tradisi Balap Kerbau Masyarakat Bali yang ditunggu-tunggu Para Wisatawan
Tradisi Makepung/ Foto Media Indonesia |
Eastjourneymagz.com–Masyarakat Indonesia memiliki keragaman tradisi pacu. Hal yang tidak asing di telinga tentu saja pacuan kuda yang sering menjadi perhelatan yang seru. Tetapi yang tidak kalah seru juga pacuan sapi dan kerbau yag biasanya dilakukan oleh masyarakat Madura dan Bali.
Masyarakat Madura terkenal dengan Kerapan Sapi untuk pacuan Sapi. Sementara masyarakat Bali terutama di Jembrana memiliki Makepung yakni pacuan Kerbau. Dalam kesempatan ini kerbau akan diadu dalam sirkuit sederhana yang telah disiapkan.
Bila Makepung dimulai, kerbau-kerbau yang akan dilombahkan akan dihiasi seperti pengantin. Begitu juga halnya Joki, ia akan mendandani dirinya sehingga bisa tampil memukau.
Tradisi Petani
Makepung merupakan tradisi yang lahir dari kehidupan para petani Bali. Sebagai petani mereka biasa menggunakan kerbau untuk membajak sawah lebih-lebih sebelum mesin traktor digunakan.
Dalam beberapa catatan dikatakan Makepung dimulai pada tahun 1970-an. Pada awalnya hanyalah sebuah keisengan warga di sela-sela kegiatan membajak sawah. Para petani yang mengadu ketangkasan kerbau-kerbau tersebut untuk kesenagan dan mengisi waktu semata.
Namun dari awal Makepung ini diadakan, selalu saja ditonton oleh banyak orang. Bahkan Makepung ini dinanti-nantikan warga pada setiap musim. Lama kelamaan Makepung mengundang perhatian masyarakat di luar Bali bahkan turis-turis asing.
Karena Makepung diadakan secara rutin maka masyarakat setempat akhirnya memutuskan untuk menjadikan Makepung sebagai kegiatan yang resmi hingga menjadi tradisi tahunan di Bali.
Acara Tahunan
Tradisi yang dimulai sejak tahun 1970-an ini disadari oleh pemerintah setempat sebagai aset dan kekayaan tradisi Bali. Maka pemerintah setempat memutuskan agar Makepung dirayakan setiap tahun.
Untuk menjaga tradisi ini pemerintah setempat bahkan membuat perlombaan yang memperebutkan piala seperti Bupati Cup dan Jembrana Cup. Maka dengan itu Makepung resmi diadakan setiap tahun dan disaksikan secara gratis oleh siapapun yang berminat.
Makepung diadakan setiap tahun antara bulan April, Mei hingga Juni. Wisatawan asing biasanya menantikan acara yang biasanya diselenggarakan di Jembrana, Bali ini.
Dalam kesempatan ini masyarakat setempat tidak saja mempertontonkan perlombaan kerbau. Sebaliknya menjadi sebuah ajang pewarisan tradisi kepada generasi muda Bali lebih khusus lagi bagi yang mencintai pertanian.
Aturan
Pada awalnya Makepung biasa-biasa saja namun kini telah memiliki berbagai aturan yang unik. Dahulu Makepung juga hanya memainkan satu ekor kerbau saja dengan joki berbadan besar.
Saat itu kerbau menarik gerobak yang ditumpangi oleh seorang joki. Saat ini mengalami perkembangan dimana Makepung menggunakan tiga ekor kerbau dengan joki berbadan kecil.
Kerbau yang digunakan juga merupakan kerbau pilihan yang sehat dan unggul. Tidak hanya itu kerbau juga akan dihiasi badannya sehingga tampak menarik.
Begitu halnya juga dengan si tukang Joki akan didandani sebagaimana penjelasan sebelumnya.
Biasanya terdapat dua rival yang akan beradu ketanhkasan yakni Kelompok Ijogading Barat berbendera hijau, sedangkan kelompok Ijogading Timur berbendera merah. Menariknya pembagian kelompok ini berdasarkan aliran Sungai Ijogading yang membelah ibu kota Kabupaten Jembrana.
Arena yang disiapkan berukuran 1-2 km berbentuk U. Juri akan menilai yang menjadi pemenangnya adalah joki yang dapat mengayunkan arahnya lurus dan tegap. Pemenangnya bukanlah siapa yang tercepat melainkan seberapa lebar jarak yang dapat dibuat oleh peserta yang bertanding.
Panitia menentukan jarak peserta adalah 10 meter. Apabila peserta paling depan mampu memperlebar jarak lebih dari 10 meter dengan peserta di belakang, maka yang di depan adalah pemenangnya.
Jika kurang dari 10 meter dengan peserta yang di depan, maka peserta yang di belakang menjadi pemenang.
Para peserta harus lihai dalam menghitung jarak tersebut sehingga dapat memenangkan pertandingan. Maka bukan siapa yang paling cepat tapi siapa yang benar-benar memahami tehnik, itulah uniknya Makepung masyarakat Bali.