Wisata Pulau Komodo Kembali Segar Setelah Wacana Penutupan Sementara Pulau Itu Resmi Dibatalkan
Eastjourneymagz.com–Wisata Pulau Komodo Kembali Segar Setelah Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo (TNK) oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur akhirnya resmi dibatalkan. Dilansir dari Antaranews.com, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abed Frans pembatalan tersebut berpengaruh terhadap penjualan paket wisata Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo.
“Paket wisata khususnya yang ada destinasi Pulau Komodo sudah kembali dijual secara normal seperti sediakala,” katanya kepada Antara di Kupang, Jumat. 4 Oktober 20
Dilaporkan, penutupan sementara Pulau Komodo akhirnya batal setelah rapat koordinasi bersama antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Abed menjelaskan , wacana tersebut pada dasarnya mengganggu pasar pariwisata untuk Taman nasional Komodo meski tidak berdampak signifikan. Ia mengatakan wisatawan masih terus berdatangan ke Taman Nasional Komodo karena tujuan mereka tidak hanya ke Pulau Komodo, melainkan destinasi lain di sekitarnya seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, Pantai Pink, dan lainnya.
Abed berharap kebijakan kontroversial seperti ini tidak terulang kembali dimasa mendatang karena sangat merugikan. Polemik ini kata dia akan menimbulkan ketidakpastian pariwisata.
Menurut dia, aspek kepastian sangat penting karena para pelaku wisata membutuhkan waktu sekitar satu tahun sebelumnya untuk mempromosikan paket-paket wisata.
“Jadi memang harus pasti suatu destinasi ditutup atau tidak, sehingga ketika promosi hingga ke luar negeri tidak membingungkan wisatawan,” kata Abed.
Sebelumnya Gubernur NTT Victor Laiskodat berencana akan akan menutup Taman Nasional Komodo. Menurutnya kebijakan ini bertujuan untuk memulihkan populasi komodo dan ekosistemnya yang selama ini terancam oleh kegiatan wisata. Ia berencana akan memperhatikan satwa langkah ini dengan wisata yang ramah lingkungan.
Untuk diketahui saat ini jumlah komodo diperkirakan mencapai 2.762 yang tersebar di beberapa pulau di kawasan Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, Kebiajakan Gubernur NTT ini mengganggu pelaku pariwisata setempat yang selama ini meraup keuntungan dari sektor pariwisa. Jika TNK akan ditutup maka usaha mereka akan ikut terancam. Mereka meminta Gubernur NTT untuk mengkaji kembali wacana penutupan tersebut.
Bisnis pariwata memang menjamur di labuan baji dan sekitarnya mengingat beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan meningkat. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukan peningkatan wisatawan selama empat tahun terakhir.
Pada tahun 2014 sebanyak 80.626 orang, 2015 sebanyak 95.410 orang, tahun 2016 sebanyak 107.711, tahun 2017 sebanyak 125.069 orang, dan tahun 2018 sebanyak 159.217 orang.
Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan tiket masuk wisatawan untuk tahun 2014 sebesar Rp5,4 miliar, tahun 2015 sebesar Rp19,20 miliar, tahun 2016 sebesar Rp22,80 miliar, tahun 2017 sebesar Rp29,10 miliar, dan tahun 2018 sebesar Rp33,16 miliar.
Sumber ANTARA