Uniknya Rumah Gua Bawa Tanah Suku Matmata di Tunisia, Afrika Utara
Eastjourneymagz.com–Sebuah kota kecil di sebelah Selatan Tunisia, Afrika Utara menjadi tempat yang diburu oleh turis dari mancanegara. Hal itu karena keunikan kota Matmata yang dibangun di bawah tanah.
Tunisia, sebagaimana Afrika pada umumnya dikenal dengan wilayah padang pasir. Wilayah dengan cuaca yang sangat ekstrim di sekitarnya membuat penguhin kota Matmata mencari perlindungan dengan membuat rumah-rumah di bawa tanah.
Daerah ini dulunya dihuni oleh orang barber, Afrika Utara. Mereka tinggal di goa di bawa tanah dengan cara menggali tanah hingga menjadi bangunan goa yang menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Orang-orang barber yang memiliki ciri khas membangun rumah di bawa tanah ini kemudian dikenal dengan suku Matmata.
Dalam membangun rumah-rumah sederhana itu mereka menggunakan alat-alat sederhana. Meski demikian fondasi-fondasi dan dinding-dinding bangun tersebut sangat kokoh.
Rumah suku Matmata ini bahkan bisa bertahan hingga ratusan tahun. Terbukti saat ini masih banyak rumah-rumah yang ditemukan bertahan sejak ratusan tahun yang lalu.
Isi Dalam Rumah
Tampak dalam rumah Suku Matmata/ Foto amusingplanet |
Rumah suku Matmata yang mereka gali sendiri umumnya satu galian terdapat enam ruangan yang memiliki fungsi masing-masing.
Dilansir dari CNN, rumah tersebut terdiri atas ruang keluarga, kamar tidur, dapur, hingga gudang. Terdapat lubang besar di tengah kemudian digunakan untuk halaman atau taman.
Mereka membentuk lorong-lorong yang saling terhubung sehingga nampak unik. Lorong-lorong tersebut juga dilengkapi parit.
Udara di dalam ruangan yang berbentuk labirin ini sangat sejuk. Untuk itulah mereka membuat rumah bawa tanah ini agar terhindar dari cuaca ekstrim.
Rumah gua ini bahkan bisa menurunkan suhu panas. Semakin panas udara di luar, udara di dalam justru semakin sejuk.
Selain alasan keamanan dari cuaca, rumah ini juga dibuat untuk menghindari dari penguasaan penjajah Arab. Rumah-rumah goa sebaga tempat perlindungan yang aman bagi mereka.
Air dan Roti
Sebagaimana wilayah gurun pada umumnya sangat gersang dan kekurangan air. Mereka mampu beradaptasi dengan kekurangan air yaitu dengan menyediakan sumur khusus untuk menampung air hujan.
Saat musim hujan tiba, air dialirkan ke sumur dan terdapat filter sederhana untuk membuat air tersebut menjadi jernih dan bersih.
Untuk mengkonsumsi air yang bersih, mereka memanfaatkan kain untuk menyaring air dari kotoran.
Untuk makanan sehari-hari, mereka menanam gandung khas Matmata yang mereka tanam sendiri di kebun-kebun mereka.
Saat panen tiba mereka mengolah-nya menjadi adonan roti yang kemudian dikenal dengan roti tabuna. Roti ini adalah roti khas suku Matmata.
Objek Wisata
Salah satu hotel bawa tanah yang ramai dikunjungi turis/foto spesial. |
Tempat yang ini, kini mengundang penasaran dari turis mancanegara. Mereka berdatangan untuk mengintip lebih dekat rumah suku Matmata.
Bahkan di sini sudah dibangun sebuah hotel yang menjadi tempat pengingapan bagi para pelancong. Para turis akan menikmati lebih dekat kehidupan di bawa tanah ini.
Bahkan tempat ini menjadi lokai syuting film Star Wars. Di sini menjadi rumah dari Skywalker dimana lokasinya di sebuah hotel di bawa tanah yaitu Sidi Driss.