Hanya di Spanyol: dari Tomat jadi Festival Tahunan
Peserta dalam Festival Tomat, Spanyol/ foto male.co.id |
Eastjourneymagz.com— Pada hari Rabu terakhir, bulan Agustus setiap tahunnya, warga Kota Bunol, Spanyol turun ke jalanan. Truk pembawa berton-ton tomat mendekati masa yang beramai-ramai.
Penduduk kota yang berpartisipasi bersorak sorai kegirangan dan Festival tomatpun dimulai!
Masyarakat setempat menyebutnya Festival La Tomatina.
Festival unik ini telah berlangsung sejak 1944 atau 1945 dan telah menjadi tradisi masyarakat Bunol sehingga wajib dijalankan setiap tahun.
Dalam Festival La Tomatina para peserta saling melempar satu sama lain yang menyebabkan festival tersebut begitu ramai. Karena itu Festival ini juga dikenal sebagai Festival perang tomat.
Acara dimulai sekitar pukul 11 pagi, dimana truk pengangkut tomat berarak menuju pusat kota Plaza del Poeblo.
Truk tersebut berangkat dari perkebunan tomat yang berasal dari Extremadura. Di daerah ini tomat berlimpah dan harganya lebih murah.
Ternyata perang tomat tidak dimulai begitu saja setelah truk itu tiba. Akan tetapi harus ada para peserta yang memiliki keberanian untuk naik ke puncak tiang kayu berlantai dua yang sudah disediakan panitia.
Tiang kayu tersebut tidak mudah ditaklukkan karena dilumuri oleh minyak. Selicin apapun, harus ada yang lihai menaklukan tiang kayu tersebut hingga puncak.
Proses ini memakan waktu cukup lama bahkan para pemanjat akan mendapatkan hadiah meskipun dalam praktiknya tidak banyak yang mampu mendapatkan hadiah yang besar.
Festival persis akan dimulai ditandai dengan tembakan meriam air dan saat itu kekacauanpun dimulai. Perang tomat telah tiba.
Masing-masing peserta memburu tomat dan melemparkan satu dengan yang lainnya. Tidak ada kubu-kubuan dalam peperangan tomat ini.
Yang ada hanyalah kembiraan, sembari memporak-porandakan keadaan sekitar dengan buah tomat di tangan hingga tidak ada tomat yang tersisa di truk.
Dimulainya Festival ini cukup mengundang tanya. Sebab tidak ada yang mengungkapkan secara pasti bagaimana festival ini dimulai.
Akan tetapi berbagai teori muncul. Dilansir dari laman resmi festival ini, latomatinatours.com mengungkapkan berbagai teori yang muncul untuk menjelaskan permulaan festival ini.
Mulai dari kisah kenakalan remaja yang saling melempar tomat, akibat tumpahan truk yang tidak disengaja kemungkinan berisi tomat.
Yang paling populer juga bahwa dimulai dengan warga yang menyerang anggota dewan kota dengan tomat selama perayaan kota.
“Apa pun yang terjadi untuk memulai tradisi, itu sangat dinikmati sehingga diulangi tahun berikutnya, dan tahun berikutnya, dan seterusnya,” tulis laman latomatinatours.
Ironisnya festival ini pernah dilarang oleh rejim Francisco Franco, pada tahun 50-an. Ia menganggap festival ini tidak memiliki makna keagamaan. Tetapi kemudian dibuka kembali oleh pemerintah pada tahun 1970 setelah kematiannya.
Festival ini menjadi daya tarik wisata dunia setiap tahunnya hingga saat ini. Para turis domestik maupun mancanegara berbondong-bondong datang ke tempat ini untuk menyaksikan secara langsung festival perang tomat.
Bahkan tercatat hampir 20.000 pengunjung setiap tahun untuk merayakan festival ini, data tersebut merupakan data sebelum covid-19 melanda dunia.