Jembatan Akar Pohon Hidup di India Ternyata Menunggu 30 Tahun Untuk Digunakan
Jembatan akar di India yang terbuat dari akar pohon/Foto loveopium.ru/Phinemo |
Eastjourneymagz.com— Dalam ebuah adegan dalam film Tomb Rider dan Indiana Jones tampak sebuah jembatan yang terbuat dari tali yang merintangi sungai. Itu tidak hanya dalam film tapi juga di dunia nyata. Salah satunya berada di India.
Rekomendasi:Unik, Jembatan Dari Akar di Sumbar ini Mirip dengan yang ada di India
Menariknya salah satu suku di India yakni suku Khasi memiliki tradisi unik membuat jembatan dari akar pohon. Kebiasaan ini telah diwariskan turun temurun oleh suku ini.
Suku ini hidup di Meghalaya merupakan negara bagian dari India. Berada di perbatasan dengan Banglades, negara tetangga India. Dilansir dari BBC suku ini adalah penghuni hutan lembab yang paling basah di bumi. Mereka bergantung pada hutan yang lebat dengan pepohonan yang rindang.
Survive di Alam Meghalaya
Hutan yang lebat yang mereka miliki ternyata tidak hanya memiliki kekayaan tetapi juga beberapa kekurangan. Hutan yang lembab dan basah ini memiliki curah hujan yang tinggi.
Setiap kali hujan datang, Suku Khasi sering terkenabanjir dan angin musim. Mereka cukup kesulitan dengan kondisi alam seperti itu hingga perlu memutar otak untuk mencari solusinya.
Warga menyadari perlu ada infrastruktur seperti jembatan untuk mempermudah kegiatan warga. Sehingga ketika hujan datang, tidak akan menjangkau penduduk yang sedang beraktivitas.
Mereka mengakalinya dengan membangun jembatan dari bambu. Warga bisa melakukan akses dengan bambu tersebut. Akan tetapi di kemudian hari mereka kesulitan sebab ketika angin musim datang, bambu yang menjadi penyangga jembatan tersebut busuk.
Karena itu bambu tersebut jadi hancur dan mudah lapuk. Warga kembali kesulitan untuk melintas di jembatan tersebut. Saat hujan datang, bambu tersebut turut hanyut.
Namun mereka tidak kehilangan akal dan menyerah begitu saja. Sekitar 180 tahun yang lalu dipimpin oleh para tetua suku Khasi, mereka merundingkan rencana pembuatan jembatan yang baru.
Kali ini bukan lagi dari bambu yang mudah lapuk dan hancur itu. Mereka menemukan kekuatan akar karet yang bisa membantu mereka. Akar karet itu punya potensi untuk dijadikan jembatan.
Warga melintasi jembatan akar/Foto National Geographic |
Bagaimana itu bisa terjadi? Dipimpin para tetua itu mereka mengambil tongkat lalu akar karet dieratkan pada tongkat yang disediakan. Mereka menunggu akar karet tersebut hingga panjang.
Setelah akar pohon tersebut terus memanjang, mereka merajutnya agar mampu ke arah seberang sungai. Mereka membentuk akar pohon ini menjadi sebuah jembatan. Kemudian mereka merawat jembatan tersebut hingga kondisinya kuat dan kokoh.
Bahkan mereka menunggu berpuluh-puluh tahun untuk menjadikan jembatan ini kuat. Menunggu hingga mampu menahan bobot manusia. Sehingga ketika waktunya tiba masyarakat menggunakan jembatan tersebut.
Jadi Suku Khasi menghabiskan waktu hingga 15-30 tahununtuk menyeberangi jembatan tersebut. Sungguh waktu yang sangat lama untuk membangun sebuah jembatan.
Masih dari laporan BBC, jembatan yang terkuat usianya mencapai ratusan tahun. Salah satu contohnya jembatan akar double decker. Di sebut demikian karena jembatan ini memiliki 2 jalan. Yang agak ke atas pohon, yang lainnya tepat dibawah. Mirip bus double decker.
Mulai Punah
warga sedang beraktivitas di sungai di bawa jembatan akar hidup/Foto Phinemo |
Keberadaan jembatan alami yang terbuat dari akar ini memang sangat unik. Tidak hanya terbentuk dari akar tetapi juga dibuat hingga puluhan tahun. Sungguh sebuah kearifan lokal yang sangat mahal. Akan tetapi kisah jembatan gantung dari akar pohon tersebut kini terancam. Warga setempat memilih untuk membua jembatan dari tali baja dengan konstruksi modrn. Masyarakat Khasi mulai melupakan rajutan jembatan dari akar pohon tersebut.
Karena itu tradisi ini mulai punah dan perlahan-lahan hilang dari suku khasi.
Sumber: BBC, Detik, National Geographic