![]() |
Masjid Menara Kudus/Foto Wikipedia |
Eastjourneymagz.com—Gagasan
untuk menjadikan masjid bersejarah sebagai destinasi wisata disambut baik oleh Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni.
Dilansir dari Republika.co.id Imam menuturkan masjid-masjid
di Indonesia yang bersejarah memiliki potensi wisata bagi kalangan manapun. Menurutnya
menjadikan masjid-masjid bersejarah sebagai destinasi wisata merupakan bentuk
wisata religi.
“Di antara wisata religi salah satunya adalah
berkunjung ke masjid-masjid yang bersejarah, misalnya masjid-masjid yang
dibangun Wali Songo, termasuk juga ke situs-situs para wali itu,” kata dia,
Kamis (18/2).
Selain itu ia juga mencontohkan Masjid Raya
Baiturrahman di Aceh yang memiliki gaya arsitektur yang khas. Masjid yang telah
melewati proses renovasik kata dia menjadi landmark bagi orang yang singgah ke
Aceh.
Ia mengungkapkan menjadikan masjid bersejarah sebagai
destinasi wisata seperti Masjid Raya Aceh bukanlah masalah. Yang penting kata
Imam adalah fungsi pokok masjid itu tidak mengubah fungsinya sebagai tempat
ibadah.
“Jadi fungsinya bertambah, sebagai tempat
wisata,” jelasnya.
Lebih lanjut ia membeberkan ada begitu banyak masjid
di Indonesia yang memiliki nilai historis. Beberapa diantaranya masjid Jami’
Gresik, Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang yang sedang direnovasi hingga Masjid
Istiqlal di Jakarta.
“Masjid Istiqlal selama ini menjadi tempat wisata
religi. Beberapa pejabat dari berbagai negara datang ke sana untuk melihat kemegahannya.
Bahkan mantan Presiden AS Barack Obama ke situ,” kata dia.
Ia menambahkan masjid-masjid yang memiliki nilai
historis dan dijadikan tempat wisata religi berdampak pada ekonomi masyarakat.
Warga sekitar masjid kata dia bisa merasakan perkembangan tersebut dengan
mendapat pemasukan.
![]() |
Masjid Raya Baiturrahman di Ace/Foto Kumparan |
Masyarakat akan membuat semacam cenderamata atau
pernak-pernik bagi wisatawan yang datang ke masjid.
Ia juga menyinggung soal masjid terapung yang menarik
minat para wisatawan. Masjid seperti itu kata dia akan memberi keuntungan bagi
Masyarakat.
“Sekarang kan ada masjid terapung. Banyak
wisatawan yang datang, dan itu memberikan keuntungan kepada masyarakat. Banyak
masjid yang bisa ditawarkan menjadi seperti itu,” ucapnya.
Meski demikian ia mengingatkan agar dalam mengelola
masjid-masjid yang dijadikan tempat wisata khususnya memiliki nilai sejarah
tidak menggeser fungsi pokok masjid. Ia juga meminta agar gagasan tersebut
disambut dengan kreativitas terutama bagi pengurus masjid agar memiliki daya
tarik.
“Kreativitas takmir masjid dalam hal ini dituntut
juga, sambil mengatur bagaimana masjid semkain menarik, karena ini memberi efek
berlipat kepada ekonomi masyarakat. Kondisi sekarang kan banyak produksi yang
terhambat, maka wisatawan menjadi alternatif sehingga ada pemasukan juga untuk
masjid,” jelasnya.