Budaya Hawker Singapura akan Menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO


Budaya Hawker di Singapura/ Sumber www.oursgheritage.gov.sg

Eastjourneymagz.com—-Selangkah lagi budaya hawker di Singapura akan menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Dilansir dari Strait Times, Sabtu, 21 November 2020 beberapa para ahli telah merekomendasikan Budaya Hawker.

Disebutkan sebuah badan evaluasi yang terdiri dari 12 ahli di seluruh dunia, ditunjuk oleh 24 anggota komite antarpemerintah terlibat di dalam keputusan tersebut. Belasan para ahli tersebut akan memberikan putusan pada akhir Desember tahun ini.

Mereka akan memberikan rekomendasi agar budaya hawker ditambahkan ke daftar resmi untuk menjadi warisan budaya dunia. Meskipun demikian dalam proses penentuan warisan Budaya UNESCO keputusan akhir tidak selalu berdasarkan rekomendasi badan evaluasi.

Baca Juga: Diaspora Maggarai Raya Menolak Tegas Hasil Studi AMDAL Rencana Pertambangan Batu Gamping di Matim  

Pada Maret tahun lalu, Singapura mengajukan budaya hawker untuk mendapat pengakuan internasional. Hal ini dengan harapan bisa ditambahkan ke 463 item yang saat ini sudah ada dalam daftar.

Kepala eksekutif Dewan Warisan Nasional, Chang Hwee Nee berharap mendapat kabar baik dari panel ahli yang memberi penilaian terhadap budaya hawker. Para panel akan melakukan pertemuan komite antarpemerintah secara daring pada 14-19 Desember 2020.

Sementara itu Kepala eksekutif Badan Lingkungan Nasional Tan Meng Dui menjelaskan, pengajuan Singapura menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian budaya hawker. Menurutnya ini juga untuk menarik pendatang baru dan bekerja dengan pemangku kepentingan saat ini.

Masyarakat sangat antusias dan menunggu keputusan tersebut. Aplikasi, yang diunggah secara daring, termasuk surat, foto, dan video pun menunjukkan dukungan masyarakat untuk pengajuan tersebut.

Lebih dari 850 ribu orang, melalui berbagai cara, memberi sinyal kuat pada badan evaluasi bahwa ada kesadaran publik dan vitalitas yang signifikan terhadap budaya hawker, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Ini Deretan 6 Penyanyi Asal NTT yang Mengguncang Industri Musik Tanah Air 

Sejarah Budaya Hawker

Budaya Hawker yang sudah dirintis sejak 1800-an/www.oursgheritage.gov.sg

Tempat ini telah melalui sejarah yang panjang. Diketahui ssal muasal Hawker Culture di Singapura dapat ditelusuri kembali ke pertengahan 1800-an, ketika para pedagang kaki lima pertama berjualan di jalan-jalan dengan menjual berbagai jenis makanan.

Kala itu masyarakat setempat yang tinggal dipemukiman sekitar banyak yang memutuskan untuk mencari nafkah dengan menjadi pedagang kaki lima. Berjualan di sana sangat digemari oleh warga dan menjadi pekerjaan yang populer kala itu.

Pekerjaan ini dilakoni oleh para warga karena membutuhkan modal dan keterampilan yang minim. Tahun terus berlalu akan tetapi tempat itu menjadi semakin diminati oleh warga.

Hal ini berlangsung hingga tahun 1970-an, kedai makanan jalanan masih bisa dilihat di daerah-daerah seperti Chinatown dan Orchard Road. Warga masih ramai untuk menyerbu makanan di sana. Tamu-tamu asing juga menggemari tempat ini.

Para pedagang menyuguhkan berbagai makanan khas yang terjangkau seperti laksa dan sate. Tempat ini akhirnya menjadi favorit bagi masyarakat.

Pemerintah Singapura memberi izin bagi pedagang kaki lima Dari tahun 1968 hingga 1986 dengan fasilitas yang lebih memadai. Tempat ini menjadi semakin populer dan dicari masyarakat luas bahkan menjadi pusat kuliner dan jajanan.

Saat ini, ada lebih dari 110 pusat jajanan di seluruh pulau. Tambahan 13 pusat jajanan akan dikembangkan pada tahun 2027.

Artikel Pilihan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Virtual Mahabharata Ballet Ditampilkan Secara Virtual ke Seluruh Dunia
Next post Maradona, Gol Tangan Tuhan yang Telah Dipanggil Tuhan