Tidak Usah Panik, Virus Corona Bisa Sembuh
Indonesia mengalami peningkatan menggunakan masker pasca 2 pendrita Covid-19 pertama di Indonsia/Foto Spesial |
Eastjourneymagz.com–Selama virus Corona pertama kali mewabah di Wuhan, Provinsi Huabei, Tiongkok beberapa bulan lalu, warga Indonesia berlomba-lomba menyebar meme di media sosial. Warga +62 tampak santui dalam menghadapi persoalan virus corona yang terus menyebar hingga puluhan negara saat ini.
Sebelumnya ramai dibicarakan di media sosial soal Indonesia yang belum satupun terkena virus corona. Dalam kondisi ini meme terus kebanjiran di beranda media sosial mengalahkan banjir Jakarta dan sekitarnya. Banyak pihak yang menanyakan Indonesia yang tidak terjangkit virus corona.
Spekulasi mulai bermunculan seperti Indonesia adalah negara tropis dan Covid-19 tidak bertahan dengan cuaca Indonesia yang panas. Spekulasi lain juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sering meminum ramuan tradisional yakni berbagai rempah-rempah sehingga ketahanan tubuh warga Indonesia sangat kuat.
Namun semua itu berbeda, pasca presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa dua warga Indonesia positif terjangkit virus Corona. Covid-19 telah menyerang seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.
Keduanya di duga setelah melakukan kontak langsung dengan warga Jepang yang terjangkit virus corona. Saat ini mereka dalam pengawasan yang ketat dan sedang di ruang isolasi di salah satu rumah sakit di Depok.
Tanpa tedeng aling, banyak yang menjadi panik. Warga beramai-ramai membeli masker. sementara itu beberapa pengusaha mencari kesempatan. Mereka menimbun masker dari pasaran dan menjualnya dengan harga yang mahal.
Di media sosial rama lagi dengan warga yang panik, hingga ada yang mulai membeli bahan makanan sebanyak-banyaknya untuk stok (Apabila Jakarta diisolasi). Warga mulai berhati-hati dan himbauan hidup higenis dan bersih mulai dikampanyekan.
Brosur-brosur tentang mencuci tangan menyebar dimana-mana. Sementara itu berbagai komunitas khususnya gereja memberi himbauan kepada warga gereja dengan surat himbauan yang diberitakan dimana-mana.
Tidak secerah menyebar meme beberapa minggu yang lalu, kini warga Indonesia mulai panik. Beberapa tempat belanja mulai kelihatan sepih, tidak seperti biasanya. Apabila pemerintah salah langkah maka ekonomi bisa lumpuh.
Kabar Gembira
Kematian akibat Virus corona mengkhwatirkan dunia mengingat telah menyebar di 73 Negara. Data yang dirilis pada Selasa (3/3/2020) pagi menunjukan, total kasus infeksi telah tercatat di seluruh dunia adalah sebanyak 90.872 kasus. Meskidemikian, kabar gembira muncul di tengah kematian ribuan orang tersebut.
Dilaporkan 48.002 orang dinyatakan sembuh dari virus corona. Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat virus corona mencapai 3.117 orang.
Dilaporkan, Otoritas kota Wuhan telah menutup salah satu rumah sakit (RS) darurat yang dibangun khusus untuk menangani pasien virus di wilayah tersebut. Rumah sakit yang canggih tersebut berdiri dalam beberapa jam kini harus ditutup seiring dengan lapran penurunan drastis jumlah pendrita Covid-19.
Data menunjukkan kurang dari 200 kasus baru untuk pertama kalinya sejak Januari lalu. Data dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan adanya 196 kasus baru di Provinsi Hubei sepanjang Minggu (1/3) waktu setempat. Jumlah itu menurun tajam dari angka 570 kasus baru sehari sebelumnya dan menjadi angka terendah sejak 24 Januari lalu.
Di luar Tiongkok, berita yang mengejutkan datang dari Vietnam per Rabu pekan lalu (26/2/2020), seluruh pasien yang berjumlah 16 orang dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan jika diibaratkan perang, maka mereka baru memenangkan babak pertama.
“Kami belum meraih kemenangan total dalam pertempuran ini karena segalanya tidak bisa diprediksi,” jelas Vu kepada Media.
Pemerintah Vietnam melaporkan kasus terakhir terjadi pada 13 Februari di sebuah desa di utara Hanoi, yang ditutup selama 20 hari terakhir.
Israel menemukan vaksin Covid-19/Foto Spesial |
Israel kembali mengejutkan dunia selah para ilmuwan di MIGAL Research Institute di Israel mengklaim menemukan vaksin Covid-19. Media setempat melaporkan pihak ilmuwan tersebut berharap untuk mulai memproduksi vaksin Covid-19 dalam delapan-sepuluh minggu ke depan, berdasarkan vaksin avian coronavirus Infectious Bronchitis Virus (IBV).
Diketahui penemuan ini telah melalui penelitian yang memakan waktu hingga empat tahun. Tim mengembangkan vaksin IBV didanai oleh Kementerian Sains & Teknologi negara dan dilakukan dalam aliansi dengan Kementerian Pertanian.
IBV adalah penyakit yang menyerang unggas, dan vaksin baru ini terbukti efektif dalam uji pra-klinis di Volcani Institute.
Para peneliti menemukan kandidat vaksin Covid-19 yang potensial sebagai produk sampingan dari vaksin IBV. Mereka membuat perubahan genetik untuk mengadaptasi vaksin IBV dengan jenis virus coronavirus manusia.
Menurut temuan penelitian, coronavirus unggas memiliki kesamaan genetik yang tinggi dengan Covid-19 dan menggunakan mekanisme yang sama untuk infeksi.
Saat ini, tim sedang bekerja menuju persetujuan untuk pengujian in-vivo dan inisiasi manufaktur.
CEO MIGAL Galilee Research Institute David Zigdon mengatakan mengingat kebutuhan global yang mendesak untuk vaksin virus korona manusia, pihaknya melakukan segala yang kami bisa untuk mempercepat pengembangan.
“Tujuan kami adalah untuk menghasilkan vaksin selama delapan hingga sepuluh minggu ke depan dan untuk mencapai persetujuan keselamatan dalam 90 hari,” kata dia.
Ia menambahkan penemuan tersbut akan menjadi vaksin oral, membuatnya sangat mudah diakses oleh masyarakat umum.
“Kami saat ini sedang dalam diskusi intensif dengan mitra potensial yang dapat membantu mempercepat fase uji coba dalam-manusia dan mempercepat penyelesaian pengembangan produk akhir dan kegiatan pengaturan,” imbuhnya.
Pemimpin Kelompok Bioteknologi MIGAL Dr Chen Katz mencatat bahwa kerangka kerja ilmiah vaksin berasal dari vektor ekspresi protein baru.
Vektor membentuk dan menghasilkan protein larut chimeric, yang mengantarkan antigen virus ke jaringan mukosa melalui endositosis yang diaktifkan sendiri. Ini merangsang tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus.
Dalam studi praklinis, vaksinasi oral ditemukan memicu kadar tinggi antibodi anti-IBV.