Labuan Bajo Bangun 2 Hotel Bintang Lima Untuk KTT G20 dan ASEAN Summit


Eastjourneymagz.comPemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mempersiapkan diri menyambut 2 agenda internasional di wilayah ini yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN Summit. Rencananya Labuan Bajo menjadi tempat penyelenggaraan agenda Internasional ini.

Kedua agenda ini sangat penting mengingat akan dihadiri oleh delegasi masing-masing negara. Kesempatan ini juga menjdi ajang yang baik untuk mempromosikan wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya. Targetnya adalah, setelah kedua acara ini selesai, kunjungan wisatawan akan semakin meningkat ke tempat ini.

Selain itu, kesempatan ini sangat positif bagi lembaga-lembaga atau organsasi-organisasi Internasional yang ingin melakukan pertemuan di NTT kedepannya. Ke 2 agenda ini bersifat memancing sekaligus promosi gratis.

Dua Hotel Bintang Lima

Berbagai infrastruktur telah di bangun untuk menunjang dua pertemuan skala internasional ini di tahun 2023. Dalam rangka itu pemerintah setempat bersama sejumlah pihak terkait, menggelar rapat rencana kerja pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Naga Mori di ruang rapat Bupati Manggarai Barat, Kamis (13/2/2020).

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi Rapat, Direktur Pengembangan PT INdonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Edwin Darmasetiawan.

Sebagaimana dilansir Kompas, Edwin memaparkan, dalam rangka Persiapan menuju G-20 dan selanjutnya ASEAN Summit 2023, ada dua hotel bintang lima yang akan dibangun  di Tana Naga Mori, Labuan Bajo.

Ia menambahkan selain kedua hotel bintang lima tersebut, juga akan dibangun kawasan Villa untuk menjamu tamu-tamu tersebut. Dinbanggunnya kedua hotel bintang ini melengkapi deretan persyaratan wisata super prioritas bagi Labuan bajo.

“”Masing-masing kawasan vila itu memiliki 15 unit villa, satu hotel bintang empat, dan satu convention hall dengan kapasitas 2.000 orang, dan dilengkapi dermaga,” kata dia.

Soroti Tenaga Kerja

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyoroti soal ketenagakerjaan di wilayah tersebut. Menurutnya untuk menunjang KEK dan Persiapan G20 dan ASEAN Summit di Labuan Bajo perlu adanya kesiapan sumber daya manusia.

“Tenaga kerja asal NTT harus dapat diberdayakan secara maksimal, pemerintah maupun sewasta perlu berperang penting , untuk melatih terus menerus secara intensif dan berkelanjutan, sehingga tenaga kerja asal NTT mempunyai kualitas yang mumpuni dan siap pakai,” bebernya

“Khususnya dalam mendukung sektor pariwisata. Hal tersebut akan berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja lokal sehingga dapat memangkas angka pengangguran,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan Joko Widodo telah memberikan kepercayaan kepada pemerintah daerah untuk untuk melaksanakan pemantauan pengembangan pariwisata di Labuan bajo. Ia meminta semua pihak untuk fokus bekerja dalam rangka membangun Labuan Bajo sebagai destinasi superprioritas.

Pengaku kepentingan kata Josef perlu pro aktif dalam mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Hal ini untuk memperbaiki infrastruktur baik dalam perluasan Bandara Komodo, pengembangan pelabuhan laut, pengembangan jalan dalam kota, serta jalan menuju ke Tana Naga Mori.

“Kita ingin adanya model-model terobosan pengembangan wisata alam dan wisata budaya, agar lebih memiliki daya tarik dan nilai jual terhadap para wisatawan asing,” bebernya.

Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti soal kebersihan lingkungan di Labuan Wisata. Keberdihan lingkungan harus diutamakan untuk menjaga kenyaman wisatawan manca negara di Labuan Bajo.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Jelamu Ardu Marius juga mengungkapkan pentingnya optimalisasi jaringan komunikasi untuk agenda sebesar G-20 dan ASEAN Summit.

“Pemerintah dan Investor harus ada desain untuk penanaman fiber optik, tidak saja di Tana Naga Mori tapi juga seluruh Labuan Bajo, sehingga ketika pertemuan Internasional itu dilakukan tidak boleh jaringan komunikasi terganggu sedikitpun,” kata  Jelamu.

Hotel AS

Dalam rangka G20 tersebut Amerika Serikat berencana untuk membangun fasilitas sendiri di Labuan Bajo bagi tamu-tamu negaranya. Sebagaimana laporan Pos Kupang, pemerintah setempat mengungkapkan AS tidak mau fasilitas dari pemerintah Indonesia.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, mengatakan AS membangun Hotel sendiri untuk menyambut delegasi negara itu.

“Pada tahun 2023, kita akan jadi tuan rumah untuk seluruh pemimpin negara di dunia yang datang ke Labuan Bajo. Tidak datang ke Jakarta. Amerika mau bangun sendiri hotelnya, tidak mau hotel dari kita. Saya bilang oke you bangun asal tenaga kerjanya dari NTT,” kata Josef sebagaimana dilaporkan Pos Kupang.

Menurutnya dalam rangka pengembangan pariwisata di NTT perlu ada kesiapan tenaga kerja. Bila tenaga kerja tersebut belum disiapkan sehingga perlu disiapkan saat ini.

Bila tenaga kerja asal NTT dinilai belum bagus maka harus dilatih agar bagus,” kata dia  saat hadir dalam rapat rencana kerja pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Naga Mori di ruang rapat Bupati Manggarai Barat (Mabar), Kamis (13/2/2020) di Labuan Bajo.

Ia juga menyampaikan agar dalam kaitan dengan KEK, tenaga kerja lokal harus dimanfaatkan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Sambut G20 di Labuan Bajo, AS Bangun Hotel Sendiri
Next post Dukung Wisata Prioritas Mandalika, PLN Pasok Pembangkit Listrik Tenaga Surya