Tradisi Ukir dan Patung Suku Asmat yang Memukau

Patung Asmat Warisan leluhur/Foto Istimewah

Eastjourneymagz.comSuku Asmat merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia. Suku Asmat menghuni wilayah Papua. Suku ini memiliki keunikan yakni suku pematung. Para leluhur Asmat telah mewariskan turun temurun tradisi memahat ini.

Tradisi yang begitu mengakar di masyarakat Asmat ini kemudian dikenal luas oleh masyarakat dunia pada tahun 1700 an. Saat itu bangsa luar sangat takjub dengan keterampilan suku yang berada di pedalaman tanah Papua ini.

Ketrampilan memahat ini bukanlah imajinasi belaka atau hanya sekadar karya seni. Pembuatan patung-patung ini memiliki makna yang mendalam bagi suku asmat. Hal ini memiliki kaitannya dengan spiritualitas kehidupan suku asmaat.

Seorang Pemahat dari suku asmat sedang memahat/mengukir/ Foto Istimewah

Kesenian mengukir ini adalah bentuk kepercayaan terhadap arwah nenek moyang. Patung-patung tersebut memberi simbol nenek moyang masyarakat Asmat. Dengan demikian ukiran-ukiran ini merupakan bentuk penghargaan terhadap leluhur.

Kebiasaan mengukir suku asmat merupakan kebiasaan dalam ritual keagamaan (local). Dikisahan Di sebagian daerah, upacara adatnya mengharuskan adanya pemotongan kepala manusia dan kanibalisme untuk menenangkan arwah nenek moyang.

Agar tidak melakukan kanibalisme dengan mengurbankan kepala manusia maka mereka membuat patung-patung yang menyerupai arwah nenek moyang tersebut. Menariknya para leluhur akan datang ke dalam mimpi dan mereka menuangkan mimpi tersebut dalam seni pahat atau ukir.

Melalui proses mimpi tadi suku asmat menghadirkan kembali wajah-wajah nenek moyang tersebut di dalam patung-patung tersebut atau jenis ukiran. Dengan tempaan tangan-tangan mereka roh-roh nenek moyang akan hadir di dalam patung tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Cuaca Labuan Bajo Ekstrim, Gelombang Tinggi hingga Kapal Tenggelam
Next post Gerhana Akan Terjadi 6 Kali Selama 2020