Sampah Jadi Salah Satu Penghambat Pariwisata Indonesia
Eastjourneymagz.com– Pemerintah Indonesia saat ini sangat fokus dengan sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia belajar dari perkembangan global dimana sektor pariwisata terus bertumbuh. Data
menunjukkan rata-rata sepanjang satu dekade antara 2007-2017 sektor pariwisata menyumbang 10% Produk Domestik Bruto (PDB).
menunjukkan rata-rata sepanjang satu dekade antara 2007-2017 sektor pariwisata menyumbang 10% Produk Domestik Bruto (PDB).
Indonesia menyambut baik perkembangan tersebut dan mencanangkan pengembangan pariwisata di empat destinasi super prioritas. Keempat destinasi tersebut adalah Danau Toba, Mandalika, Candi Borobudur dan Labuan Bajo.
Keseriusan pemerintah dibuktikan melalui alokasi anggaran untuk sektor tersebut yang direncanakan sebesar Rp. 495 triliun dalam RAPBN 2020 atau meningkat dari perkiraan realisasi (outlook) APBN 2019 yang sebesar Rp. 389 triliun.
Meski demikian, ada beberapa factor penghambat yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam laporan WEF yakni masalah lingkungan hidup (environmental sustainability) kesehatan dan kebersihan, serta infrastruktur pariwisat.
Menyoal masalah sampah, WEF mengungkapkan Indnesia sebagai salah satu Negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Tercatat Indonesia berada di peringkat 131 dari 136 soal masalah
lingkungan.
lingkungan.
Sementara itu Bank Dunia mencatat minimnya air bersih di kawasan wisata Indonesia. Terdapat 53% rumah tangga yang memiliki akses pipa air bersih di kawasan pariwisata utama. Sementara yang memiliki fasilitas sanitasi yang baik dan layanan pengangkutan sampah masing-masing sebesar 66% dan 46 %.
Dalam laporan tersebut juga mengungkapkan sampah-sampah mencemari sungai seperti plastik, alumunium dan sampah yang susah didaur lainnya. Sampah-sampah tersebut merupakan limbah industri rumah tangga bahkan industri berat kemudian dan dibiarkan begitu saja dibuang di daerah aliran sungai (DAS).
Sampah-sampah ini juga menumpuk di lautan sehingga ekosistem di sekitar akan hancur. Lingkungan sekitar pantai akan tercemar dan mengurangi eksotisme pantai sebagaimana yang terjadi di beberapa daerah wisata di Indonesia.
Untuk itu pemerintah harus mempelajari sungguh-sungguh manajemen sampah. Sebagai tuan rumah bangsa Indonesia tidak hanya menunjukkan keramahan dirinya seperti yang dikenal selama ini melainkan juga ramah lingkungan sehingga para pengunjung dapat nyaman ke Indonesia. Pemerintah perlu secara interns untuk mensosialisasikan di masyarakat agar maslah sampah diselesaikan.