Pemerintah Sehat, Komodo Ikut Sehat
Ada-ada saja wacana dari gubernur yang baru ini. Tanam kelor belum membuahkan hasil, eh tiba-tiba mau tutup gerbang Taman Nasonal Komodo (TNK). Menariknya rencana Viktor menutup TNK disambut baik oleh DPRD NTT dan KLHK. Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur Anwar Pua Geno mendukung rencana Gubernur Viktor Laiskodat menutup Taman Nasional Pulau Komodo demi pelestarian alam dan satwa komodo.
Wah ternyata ini untuk pelestarian. Wacana ini akhirnya mendapat tanggapan pro kontra. Wapres Yusuf Kalla juga angkat bicara. Menurut JK sebagaimana dilangsir detik.com, Komodo memang butuh makan. Rusa-rusa juga perlu berkembang banyak agar menjadi santapan Komodo.
JK mengungkapkan alasan Gubernur NTT Viktor itu untuk memperbanyak, untuk mengembangbiakkan rusa. “Tapi jangan lupa, dikunjungi atau tidak dikunjungi, itu (rusa) tetap saja perlu makan,” kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar akan mengutus tim mengkaji rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menutup TNK. Jika itu untuk kebaikan TNK maka penutupan itu perlu disetujui.
Jaga Komodo
Wacana ini memang mendapat tanggapan pro dan kontra. Lebih-lebih bagi pebisnis yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan terhadap TNK ini. Beberapa diantaranya Bisnis Jasa Perhotelan dan Traveling hingga parsel. Mereka menganggap keputusan Gubernur merugikan mereka (Pengusaha).
Disinyalir keputusan ini diambil karena keadaan Komodo yang memprihatinkan. Rusa yang ada di wilayah inipun semakin berkurang populasinya. Sementara rusa merupakan salah satu binatang yang merupakan pakan dari komodo.
Pak Gubernur ketakutan jika rusa (begitu juga binatang yang lain) makin berkurang, Komodo akan kekurangan pakan dan membawa dampak yang buruk bagi perkembangan Komodo.
Dengan menutup selama setahun, maka rusa (dan pakan yang lainnya) dijaga maka Komodo turut dijaga juga. Apakah para pebisnis perlu dijaga?
Wacana ini mungkin saja benar dan mungkin juga tidak. Sebab seringkali juga ada udang di balik batu atau ada Komodo di Balik Batu. Oleh karena itu, Pak Gubernur perlu mendahuluinya dengan riset yang akurat. Biar Pemerintah Sehat, Komodo juga ikut sehat!